H. Sugito - Ketua Dewan Guru Besar
Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir
Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir
Adalah murid langsung dari Abah Jakim. berdasarkan silsilah guru besar Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir. Karenanyalah banyak sekali pendekar silat yang kini malang melintang di dunia persilatan dan keorganisasian pencak silat seperti IPSI merupakan anak murid atau cucu murid tak langsung darinya. Karena cikal bakal perguruan pencak silat yang ada di Indonesia bermuara dari Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir.
H. Sugito yang kini tinggal di kawasan Perumnas Klender, Kelurahan Malaka Sari Durensawit, masih aktif di perguruan silatnya bahkan masih tetap membuka pengajaran khusus beladiri, bukan saja untuk umum yakni masyarakat sipil dari berbagai lapisan, tak kurang dari kalangan perwira tinggi di kemiliteran dan kepolisian belajar langsung dengan H. Sugito. Adapun anak maupun cucu muridnya bisa jadi mengajarkan di satuan kemiliteran seperti Kopassus maupun satuan khusus kepolisian.
Tak banyak yang tahu bagaimana H. Sugito mempertahankan sumpah perguruan dalam hal ini Pertalekan Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir yang baginya sangat penting karena mengandung syiar dan semangat dakwah Islam.
"Kalau saja saya tdak terikat sumpah perguruan, yang saya lebih sering bilang Pertalekan Tjimande, mungkin saya sudah buka perguruan silat baru." ujar H. Sugito kepada webrizal.com di kediamannya Jl Wijaya Kusuma III Perumnas Klender Jakarta Timur. Karena sumpahnya bukan kepada guru, melainkan kepada Allah Subhana wa Ta'ala, Sang Pencipta dan Sang Maha Pemberi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kanuragan beladiri silat ini.
Itulah sebabnya mengapa H. Sugito tidak mengkomersilkan ilmu silatnya seperti halnya banyak perguruan silat lainnya. Dan lelaki beranak dua ini menyadari untuk mempertahankan keaslian seni beladiri pencak silat, lelaki berusia 60-an tahun harus memulai sistem mekanisme pengajaran yang lebih modern.
"Nyaris punahnya silat Tjimande yang asli dikarenakan kurangnya kesadaran para guru persilatan Tjimande untuk membuat proses berlatihnya mudah dipelajari dan dicatat ke dalam buku secara tertulis" papar lelaki yang pernah diundang Bruce Lee ini untuk memperlihatkan kebolehannya bermain silat.
Belajar dari kebesaran sang legendaris kungfu Bruce Lee untuk melestarikan kungfu di mata dunia internasional, maka H. Sugito pun hendak mengembangkannya secara akademis. Baginya perjuangan para pendekar silat Tjimande bukan hanya melalui perguruan silat semata dan minta bantuan IPSI, namun TTKDH harus bisa membuat program tersendiri yang sistematik dan komprehensif serta profesional sehingga pencak silat asli bangsa Indonesia ini, menjadi besar dengan sendirinya.
"Itulah sebabnya saya membangun kembali semangat para pendekar dan murid perguruan silat TTKDH dalam sebuah bentuk program kompetisi yang sebenarnya bertujuan mengumpulkan database para pesilat TTKDH yang telah menyebar ke seluruh pelosok Indonesia dan belum tertata dalam keorganisasian yang baik dan rapih."
Ketika ditanya apakah hal itu bisa mengumpulkan seluruh pesilat termasuk dewan guru dan pendekar Tjimande (Cimande) untuk kembali ke perjuangan para pendiri perguruan pencak silat klasik ini?
Lelaki bertubuh kekar ini menjawab sambil tertawa ringan, "Ya kita lihat saja nanti, jika mereka memang merasa mau membesarkan dunia persilatan khususnya di Indonesia, kita bisa mulai dari tingkat daerah. Keikutsertaanya untuk berkompetisi di ajang Tanding Jawara Silat Tjimande, yang akan diselenggarakan di Jakarta ini bertujuan mengembalikan komunikasi yang nyaris terputus antar sesama pendekar silat Tjimande."
Setidaknya H. Sugito berharap bahwa begitu banyak dewan guru yang ada di tanah air mau melihat masih ada perguruan silat Tjimande, khususnya TTKDH yang mempelopori perkembangan pencak silat dengan pembenahan ke dalam di tubuh perguruan silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir.
"Apalagi event kegiatan olahraga tingkat nasional maupun daerah yang disponsori oleh IPSI semakin sering diadakan. Dimana kebanyakan pengurus IPSI sebenarnya sebagian besar adalah murid perguruan silat Tjimande. Terlepas dari itu semu, saya pribadi ingin mengembalikan kebesaran nama perguruan silat Tjimande seperti masa kejayaan era tahun 1930-an hingga 1950-an." imbuh H. Sugito sambil mengenang kisah pencipta silat Tjimande, Mbah Khair dan istrinya. Sesekali dia mengingatkan kisah besar legenda pahlawan Betawi Si Pitung ataupun Bang Pi'i juga salah satu tokoh pencak silat Tjimande yang terkenal.
Nah sekarang bagaimana dengan Anda, apakah Anda tertarik ingin melestarikan budaya asli bangsa Indonesia ini? Jika Anda tertarik silakan datang saja ke Padepokan Silat milik H. Sugito, yang kini sehari-hari menjabat sebagai Ketua RW sekaligus mengajarkan silat Tjimande di Padepokan Silat Wijaya Kusuma Perumnas Klender.
Atau tak ada salahnya Anda bisa menjajal ilmu kesaktian seni beladiri pencak silat Anda dengan H. Sugito, karena dia akan secara terbuka menerima Anda untuk berlatih tarung dengan semangat persaudaraan dan persahabatan. Kan lumayan, Anda bisa bertarung langsung dengan legenda hidup yang pernah diundang Bruce Lee secara khusus mepertontonkan maenpo silat Tjimandenya ke Jepang. Bagaimana tertarik? Hubungi saja langsung H. Sugito di (021)9618.3371 atau (021)9346.1965.
Sidik Kelana - webrizal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar