English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Lestarikan Budaya Asli Indonesia yang berlandaskan Syariat Agama Islam Pasti Akan Memperkuat Jati Diri Bangsa! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Informasi berita tentang kandidat caleg, pemilukada dan pilpres di Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Galeri Kegiatan Perguruan Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir

. klinikherbalis.com .-

Tampilkan postingan dengan label Edi Nalapraya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Edi Nalapraya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Mei 2007

Silek Kumango, Silat Istimewa dari Nagari Kumango


Nama Silek Kumango untuk kalangan persilatan tanah air bukanlah nama asing lagi apalagi nama perguruan besar seperti Baringin Sakti atau Satria Muda Indonesia (SMI) mengembangkan ilmu silat  dari aliran Silek Kumango ini. Itu sebabnya mengapa pada diskusi Silat bulan April yang diadakan oleh FP2STI (forum pencinta & pelestari silat tradisional indonesia) topik Silek Kumango menjadi salah satu bahan diskusi yang di usung.

Laksana gayung bersambut keinginan FP2STI ini di amini oleh pihak IPSI kabupaten tanah datar yang secara sukarena mengirimkan para datuk dan pendekar silatnya untuk berbagi ilmu silek kumango kepada para anggota komunitas SilatIndonesia.com.


Bertempat di padepokan pecak silat pada tanggal 28 April 2007 kemarin dilaksanakanlah diskusi silek kumango ini dengan dihadiri oleh kurang lebih 50 orang anggota milis silatindonesia@yahoogroups.com
Sebagai nara sumber pada diskusi ini adalah  Para Datuk dan Guru Gadang serta para khalifah dari silek kumango dari batu sangkar (Guru Gadang Bapak Lazuardi Malin Maranjo, Guru Tuo Lesmandri, Bapak Agustri Mulyono dan dikomandani oleh Bapak Ahlim Nurhasan dari Limpapeh).

Diskusi berjalan dengan sangat santai dan penuh kekeluargaan, dan ternyata kesiapan para nara sumber untuk membawakan acara dengan sebaik baiknya sangat terasa sekali terbukti ketika di jelaskan oleh pak Agustri tentang falsafah dan konsep yang di yakini oleh Aliran Silek tua sangatlah kelas dan detail sekali dari mulai unsur budaya dan unsur beladirinya.Dimulai dengan penjelasan aliran silat yang ada d idaerah kabupaten tanah datar yang diantaranya adalah Silek Tuo, Silek Lintau, Silek Sungai Patai dan Aliran silek Kumango meliputi lokasi dan ciri khas masing masing aliran ini.

Kemudian dijelaskan oleh pak Tri mengenai aliran kumango itu sendiri di ciptakan oleh seorang Syeh yang menyebabkan gerakan silatnya tidak ada yang mengikuti gerakan binatang seperti yang dikenal di aliran silek Minang (Silek Harimau, Silek Buayo).

Syeh Kumango (1782-1932) yang terlahir di nagari kumango menciptakan aliran silek kumango ini dengan jurus – jurusnya yang terdiri atas :
-         Jurus pertama: Elakan (kiri luar, dalam)
-         Jurus kedua: elakan (kanan luar, dalam)
-         Jurus ke tiga: Sambuik Pisau
-         Jurus ke empat : Rambah
-         Jurus ke lima: Cancang
-         Jurus ke enam: Ampang
-         Jurus ke tujuh: lantak siku
-         Jurus ke delapan : Patah Tabu
-         Jurus ke sembilan : Sandang
-         Jurus ke sepuluh: Ucak Tanggung
-         Jurus ke sebelas: Ucak lapeh

Dijelaskan pula oleh pak Tri untuk dapat menjadi murid Kumango maka calon murid sebelum belajar haruslah menyerahkan beberapa syarat sebelum di ambil sumpah oleh guru, adapun syarat-syaratnya  adalah:
-         Membawa Lado Jo garam (membawa cabai dan Garam), ini mengandung makna kepandaian yang di peroleh haruslah pedasnya melebihi cabai dan asinnya melebihi garam.
-         Membawa Pisau tumpul, Ini bermakna proses belajar dan ilmu yang dipelajari yang harus diasah terus menerus hingga tajam dan setelah itu haruslah disimpan dipakai bila diperlukan saja
-         Kain Kafan Putih, ini bermakna kepasrahan diri pada sang kholik dan kesadaran bahwa padanyalah kita akan kembali
-         Jarum panjaik jo Banang (Jarum dan Benang), ini bermakna Hidup yang efisien dan tidak boros
-         Bareh Sacupak (beras 1 liter), ini bermakna jangan upaya mandiri dan  menyusahkan guru ketika hari pertama berlatih
-         Ayam Batino (ayam betina) ini bermakna sebagai perbaikan gizi ketika berlatih, ayam di pelihara oleh guru dan telurnya di makan setelah berlatih

Setelah penjelasan yang sangat menarik dari aspek budaya ini acara di lanjutkan dengan istirahat dan sharat serta makan siang bersama. Sehingga sampailah pada acara utama yaitu workshop dan demo jurus jurus Kumango yang istimewa.

Demo jurus dilakukan oleh Guru gadang Lazuardi Malin Maranjo dan Guru Tuo Lesmandri dengan penuh semangat dan sangat mempesona, dimulai dengan mendemokan ke 11 jurus utama kumango di tambah dengan jurus 12 yang merupakan hasil pengembagan dari para guru gadang. Kemudian di lanjutkan dengan diskusi hangat seputar teknik jurus dan prinsip jurus di silek kumango seperti konsep langkah ampek yang mencerminkan huruf Alif, Lam ,Lam Ha dalam tulisan Arab yang berarti Alloh.


Tak terasa waktu berjalan demikian pesat sampai di akhir acara dan diakhiri dengan penyerahan plakat dan senjata kurambi sebagai ucapan terimakasih dari FP2STI kepada pihak IPSI kabupaten tanah datar, kemudian pemda kabupaten dan para guru yang diserahkan oleh Eko Hadi sebagai ketua FP2STI. Acara di tutup dengan photo bersama dengan para anggota Forum silat indonesia

38 komentar pada warta ini
Selasa, 01-05-2007 16:35:31 oleh: denni Syeh Kumango (1782-1932) yang terlahir di nagari kumango menciptakan aliran silek kumango ini dengan jurus – jurusnya yang terdiri atas :

Busyet, umurnya 150 tahun? Belajar silat bisa bikin sakti dan panjang umur yah.


Selasa, 01-05-2007 22:16:14 oleh: O'ong Maryono Jika boleh tanya , guru melatih muridnya apa yang harus diberikan murid nya kepada jasa guru yg sudah memberikan ilmu pengetahuan ?
kedua sistem pengajaraan silek kumango kepada muridnya itu bagaimana ?
Bagaimana silat kumango yang memiliki falsafah :Tagak, Tagun, katak, Garak, Garik, Jangko, Pandang, Kutiko dapat mengimplimentasikan falsafah silat kedalam kehidupan adat istiadat minangkabau didalam nagari.
Trims

O'ong Maryono


Rabu, 02-05-2007 09:08:03 oleh: kiki Thank you to pendekar oong sudah sudi berkunjung :)

sepengetahuan saya, murid memberikan 4 syarat tadi kepada guru sebelum mendapatkan pelajaran (Cabe & garam, kain kafan, Beras 1 liter, jarum dan benang serta ayam betina) dan tidak dijelaskan lebih lanjut apa yang harus diberikan muridnya pada guru setelah pengajaran dilakukan (mungkin kalau sempat nanti saya tanyakan lagi).

sebenarnya diacara diskusi kemarin kita tidak sampai sedetil pertanyaan mas oong ini (termasuk falsafah Tagak, Tagun, katak, Garak, Garik, Jangko, Pandang, Kutiko), karena apa yang mas oong tanyakan juga merupakan hal baru khususnya saya.

kalau tidak keberatan bisakah mas pendekar oong menjelaskan sedikit apa yang mas pendekar maksud ini? supaya lebih seru boleh juga di tulis aja di wikimu jadi satu artikel tentang falsafah silat orang minang.

di tunggu ya mas


Rabu, 02-05-2007 09:15:03 oleh: kiki Mas Deni,

Sepertinya bukan hanya karena silat saja jadi panjang umur, tapi kondisi alam dan cuaca waktu itu sangat mendukung :), belum ada polusi, engak ada fast food & junk food.

Faktor penting lain adalah karena seorang syeh itu adalah seorang petinggi agama (seorang sufi) dan memahami agama dengan sangat dalam maka tentunya beliau selalu berpikir positif dan sepertinya berpikir positif juga mempengaruhi umur seseorang


Rabu, 02-05-2007 10:02:27 oleh: kiki Biar lebih lengkap ini Videonya saya coba post disini

http://nagapasa.multiply.com/video/item/14


Rabu, 02-05-2007 16:37:01 oleh: Elang wedya Salah satu kekayaan indonesia adalah budayanya, terima kasih sudah menggali kebudayaan bangsa ini. terima kasih

Elang Wedya


Rabu, 02-05-2007 16:37:55 oleh: kiki Other video from Silek Kumango Disccusion

http://nagapasa.multiply.com/video/item/16


Rabu, 02-05-2007 21:59:13 oleh: Bagus Y Prayitno Wah Senang rasanya Silat Nusantara masih terpelihara.. Gak kalah dengan beladiri negara lain. Memang sy pernah mendengar Silat Minang jg termasuk salah satu aliran silat yg terkenal didunia persilatan tanah air. Saya ingin menanyakan apakah gerakan dasar pada Silek Kumango masih ada hubungannya /kemiripannya dgn silat Nusantara pada umumnya? Kalo beda apa perbedaan mendasar. Apakah di Silek Kumango hanya diajarkan dengan silat menggunakan "gerak" saja? Apakah ada yg melatih "kemampuan" lainnya? Bgmn dgn perkembangan organisasinya sekarang? Sdh go international?

Jumat, 04-05-2007 09:47:31 oleh: kiki Memang salah satu sumber aliran pencak silat di nusantara adalah Silek Minang, Penca/Maenpo Sunda, Silat jawa, silat bugis dan lain sebagainya.

Tentang gerakan dasar sepertinya ada kemiripan khususnya dengan permainan bawah (kuda kuda rendah) yang banyak sekali kita bisa temui di aliran aliran silat di kawasan indonesia barat, seperti silat betawi, banten maupun jawa barat.

tentu saja sebagaimana aspek silat sebagai budaya pasti ada saja hal lain selain gerak meskipun dalam diskusi kemarin tidak dibahas, karena kita keburu terpesona atas permainan silek kumango ini.

Setahu saya kumango sudah go internasional beberapa cabang kumango sudah di buka di belanda dan negara eropa lainnya.


Sabtu, 05-05-2007 13:42:59 oleh: Bagus Y Prayitno Berapa lama silek kumango bisa dipelajari,pada tahap beladiri? Bukan level pendekar atau olah batinnya. Apakah bisa dipelajari secara singkat? Krn skrg anak muda lebih seneng yg instan,dan byk aliran Mix martial art melatih gerakan praktis secara singkat ,hanya utk keperluan beladiri. Apakah silek kumango ini masih ada hubungannya dgn silek di Pagaruyung yg konon terkenal? Oh ya mas Kiky tahu nggak, dulu sy pernah membaca di kompas, ada pendekar tua ibu2 di Padang, yg umurnya sdh 100an thn,dan keika mendemokan gerakannya membuat wartawan kompas tercengang, krn saking cepatnya gerakannya diusia segitu...

Senin, 07-05-2007 14:16:36 oleh: kiki Mas bagus,

Masalah lama belajar memang di tentukan oleh guru, Tempat latihan silek kumango yang disebut sasaran memiliki tingkatan yaitu : Murid (anak sasian), Khalifah, Guru Tuo sampai Guru Gadang.

Kalau mau instant sepertinya agak susah, apalagi kalau pengen bisa beladiri yang tinggal di seduh langsung bisa. :)

MMA (mix martial art) hanya menghadirkan generasi yang kuat dan bisa berkelahi tetapi kosong dalam kepribadian dan budi pekerti manusia yang luhur. dalam beladiri tradisional filsafat dan pemahaman tentang hidup dan kehidupan serta kebesaran tuhan lebih dominan daripada hanya bicara masalah gedak gedebuk dalam perkelahian. ini adalah nilai luhur yang harus kita tanamkan pada generasi muda.

Silek kumango mestinya ada hubungan dengan silek pagaruyung meski saya belum pasti seperti apa hubungannya. yang jelas kalau pagaruyung itu berasal dari kerjaan pagaruyung sedangkan kumango adalah sebuah desa tempat tinggal syeh kumango yang merupakan penyebar tarekat yang sangat terkenal di jamannya.

Terimakasih infonya mas, kalau boleh tahu berita di koran kapan mas? yang menceritakan kejadian ini. lumayan bisa kita liput....


Senin, 07-05-2007 20:08:41 oleh: Bagus Y Prayitno Tentang berita "pendekar ibu tua" diKompas,wah udah luama banget, 2-3 thn lalu. Pas sy baca silek kumango ini,sy jadi ingat berita tsb.Mungkin kalo punya temen Kompas bisa bantu cariin datanya. Soalnya wkt sy baca itu sy setengah gak percaya tadinya.
Saya setuju dgn lamanya belajar Silat,krn salah satu ciri beladiri tradisional/kuno adalah pemahaman filosofi gerak terhadap kehidupan. Krn para master dulu menemukan gerakan Silat dgn perenungan yg dlm ttg kehidupan. Contohnya filosofi Silat (Isi sebagai alat),Isi ini maksudnya "Hakekat Esensi Manusia", Alat merupakan sarana manusia mengarungi kehidupan.
Sama spt Taichi, memiliki pengertian Isi adalah kosong,kosong adalah isi.
Jadi memang Silat bukan sekedar gedabak-gedebuk. Wah seneng sekali ngobrol sama Mas KIKI, yang punya kepedulian dan perhatian yg dlm ttg kebudayaan Indonesia, terutama Silat..
OK ditunggu tulisannya lagi ya mas..


Selasa, 08-05-2007 02:23:47 oleh: Dwi Agustian Sebagai tambahan informasi. Saat ini silat kumango juga disebarkan dan dikembangkan oleh seorang warga negara belanda Bert van den Born atau Muhamad Abdul Latif. Untuk aktivitasnya dapat dilihat di http://kumango.multiply.com
Baru saja pada tanggal 5 Mei 2007, ia beserta murid -muridnya yang berasal dari berbagai etnik diminta untuk memberikan demonstrasi pada upacara pembukaan pertandingan badminton Maastricht Cup 2007 di Maastricht, Limburg, Belanda. Videonya akan saya susulkan kemudian.

Salam


Selasa, 08-05-2007 09:12:24 oleh: kiki Terimakasih bas Bagus, Insya Alloh saya akan sempatkan membuat reportasi kegiatan pelestarian silat tradisional yang ada di indonesia.

Buat Mas Dwi, Thank atas informasinya, kalau boleh sare juga donk tentang perkembangan silek di Tanah Air maupun tanah rantau di wikimu.com dong mas.

Biar yang lain ikut menulis juga, seperti kata pepatah. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.


Rabu, 16-05-2007 00:22:45 oleh: mca sudah 8 thn lebih nggak pernah latihan,
Kapan-kapan kalau pulang kampung boleh gabung dong di TMII :)


Kamis, 12-07-2007 16:42:14 oleh: zeky silat kumango bnyk alirannya salah satunya adalah aliran belubus .silat ini terdiri dari 3 langkah 12 sambut 6 pacah dan ratusan buka atau galuik ,silat ini diajarkan oleh syeh abdul qodim(alm) belubus pemimpin besar tarekat samaniyah kemudian dilanjutkan oleh anaknya syeh abdul malik (alm )sekarang oleh buya jalinus engku padang di tabek panjang payakumbuh sumbar

Senin, 23-07-2007 23:26:16 oleh: bambang sriyanto Salut untuak silek kumango, seandainyo kito cubo2 bacarito mangenai silek minang baa kiro2 kanda jadi kito bukak basamo2 baju kedaearahan sasudah itu kito cubo caliak2 kito pandangi apo ado kesamaan di silek minang tu, Mukasuik amba kito pakai istilah nan populer basatu kito taguah bacarai kito tunggang langgang. Jadi kito basamo2 mampopulerkan "SILEK MINANGKABAU" sarupo kito cubo manantukan bateh Minangkabau jo Sumatera Barat.
Maaf kanda sekedar Usul sajo dari ambo karana ambo raso walaupun sketek tapi satidak2nyo ambo masih sangaik peduli jo silek minang Kito.
Tarimokasih banyak yo kanda kok lai namua kanda mananggapinyo


Rabu, 25-07-2007 11:58:12 oleh: kiki maaf kanda, ambo indak urang minang, ambo cubo jawab pakai bahasa Indonesia, buliah yo?

Iya memang upaya pelestarian ini sudah dilakukan, seperti halnya FP2STI (www.silatindonesia.com) sudah mulai merintis pelestarian silat bukan cuman minang tetapi semua silat indonesia.

dan rencananya silek kumango sendiri akan mengadakan latihan/sasaran di jakarta. rencanya di padepokan silat taman mini cuman waktunya masih belum di tentukan.

Pembukaan pendaftaran sudah dilakukan sejak bulan juni lalu


Rabu, 25-07-2007 12:15:17 oleh: dala Sajak dari kuliah dulu, ambo satangah mati mancari tampek baraja silek minang di Jakarta. Famili nan ambo tau bisa basilek, indak ado wakatu mangajakan ka awak2 nan mudo iko. Paralu kito agiah samangek ka silek kumango, untuak partamo kalinyo mangajakan sacaro tabukak ke umum di betawi iko, silek minang yg batua2 mengikuti tradisi nan ado di kampuang.

Kito mulai jo silek kumango, Insya Allah silek2 Minang yang lain akan mulai bamunculan. Tampaknyo, tuo2 silek yg ado di Jakarta paralu dipanciang dulu untuk kalua......


Selasa, 13-11-2007 00:32:44 oleh: mohammad shhrizal bin ramli salam perknlan,wah bagus silek kumango tlh didedahkan..saya merupakan murid dari perguruan kedah.daerah alur star...malaysia..semoga bagi perguruan dari indonesia bisa berkongsi ilmu pengetahuan bersama.........wslam...

Sabtu, 24-11-2007 12:09:40 oleh: harifzah oh yaaa dulu waktu masih dikampung (nagari situjuah gadang) saya pernah belajar silat kumango tapi cman sebentar. kalau boleh tau dikota padang nya adakah perguruan silat kumango yang asli sesuai ajaran agama???
kalau ada sayamau belajar lagi....
makasih atas tanggapan nya


Kamis, 06-12-2007 04:33:32 oleh: Y. Thendra BP melihat dari beberapa foto dan tulisan di atas, apakah silek kumango memiliki beberapa aliran? soalnya, saya mempelajari silek kumango tanpa langkah, bagaluik di nan sampik, batahan dalam parmainan awak.

trimakasih


Kamis, 22-05-2008 00:14:41 oleh: oscar kapan di mulai latihan di padepokan, kepingini latihan di sana,guru tuo kapan hadir di padepokan
untuk bapak Lazuardi Malin Marajo,
salam buat pencinta silat tradisi


Senin, 06-10-2008 17:18:55 oleh: aldo novandry assalammualaikum....
salam kenal,saya tinggal di minang..
saya juga lgi bljr silat kumango..
yang ingin saya tanyakan gmn dgn permulaan latihan?
apa ada doa khsus yg dbaca?
mana tau ada kesamaan dgn apa yg saya pelajari..
dtunggu balasan nya..
makasih....


Senin, 06-10-2008 17:29:32 oleh: ANP aslmualaikm . . .
saya mo nanya gmn se hbs nya bljr kumango ini?
mksd saya keputusan nya
makasih


Selasa, 23-12-2008 21:23:14 oleh: jimmyjohar@yahoo.co.id Assalammualaikum.wr.wb.
salam kenal..
jika boleh tahu,kira2 kalau di bandung ada g tempat latihannya mas..tq


Selasa, 20-01-2009 16:13:02 oleh: Mufran.SE.Ak Saya di Pekanbaru ado belajar Silek Kumango yang terdiri 12 Kunci, 4 pisau, 2 golok dan ado pacahannyo

Kamis, 22-01-2009 09:31:14 oleh: yori assalammualaikum

saya mau tanya pak silat kumango ini adadi mana pak

kalo gak salah ada orang yang kasih tau silat kumango ni pusat nya ada di batu sangkar apa benar tu pak.?


Minggu, 08-02-2009 23:57:19 oleh: AMIGO RINALDI sy juga pemakai silek kumango setahu sy tidak ada yg diberi gelar sebagai guru Tuo atau guru gadang untuk itu sy meragukan keaslian yg dimiliknya karena setahu saya main batang silek ada 11jurus kalau menjadi 12 artinya sama dengan merobah akidah karena gerakan silek Kumango berhubungan dengan Al-quran menurut pendapat saya batang silek kumango tidak boleh ditambah dan itu baku, pertanyaan saya apa benar menjadi guru tuo atau guru gadang. kalau benar siapa yg mengangkatnya. harapan sy agar diluruskan kembali...

Senin, 09-02-2009 00:12:46 oleh: A.R.DT.PANGHULI SUTAN Silek Kumango perlu diluruskan kembali,setahu saya jurus palakak bukan warisan kumango tapi adalah jurus Staralak yang dkombinasikan oleh mandiang Mak Zen ( Guru Uda AR ) dan juga guru saya seharusnya menurut saya ini tidak boleh dikembangkan dalam main batang Silek Kumango sebab akan merusak ke Aslian silek Kumango sendiri ttd.Penerima Kuasa dari Ahli waris dan Pewaris silek kumango

Selasa, 19-05-2009 08:43:12 oleh: Y.PADUKO SUTAN saya adalah anak nagari kumango yang berada di perantauan,saya mempelajari silek kumango sejak saya berumur 7 tahun,guru saya sekarang masih ada di nagari kumango,sedang gurunya berguru langsung kepada baliau kumango,disini saya sampikan bahwa silek kumango yang sekarang diajarkan oleh para guru-guru ada sudah merupakan bungo-bungo silek,silek kumango nan asli mempunyai prinsip sia nan datang inyo mati aden datang angku mati artinya silek kumango murni merupakan silek pertahanan dan penyerangan dan hanya di keluarkan pada saat yang mendesak..mengenai juru-jurus yang di ajarkan sepengetahuan saya adal 12 jurus...tetapi yang inti dari silek kumango adalah nan tak bagarak...kemudian dalam silek kumango bukan saja di andalkan pada jurus-jurus yang bersifat jasadiah tetapi juga ada pada batiniah..makanya baliau kumango mendasarkan jurus-jurus silek kepada ajarkan tarekat,ajaran yang mengenalkan kepada Allah SWT,menyandarkan kepada kalimah LA ILA HAILLAULAH...

Kamis, 21-05-2009 06:58:24 oleh: Y.PADUKO SUTAN sekitar tahun 1988 ,dikumango pernah digagas kembali oleh Alm bp syamsudin anak dari Alm abang sudin untuk menghidupkan kembali silat kumango di nagari kumango yang mana ketika itu beliau masih berada di jakarta dan bertemu dengan Bp.edi nalapraya,ketika itu Bp edi nalapraya adala ketum IPSI,pada pertemuan itu Alm Syamsuddin berbicara kepada Bp edi nalapraya tentang silat kumango dan beliau menyampaikan mendukung Alm Bp syamsuddin uantuk menghidupkan kembali silat kumango,maka dibentuklah wadah untuk mambangkik batang tarandam silek kumango denagan nama PERSIKUM dengan pusat silek kumango di kanagarian kumango yang di ketuai oleh bp syamsuddin,di bantu oleh :Alm Bp tua,Alm Bp Anwara lahik,Alm Bp Lahani atap(lani pendek),mamak ushal manti,mamak manun,mamak Yun Rajo bendang,mamak Suli Dedek,mamak tami biba,bp nal H.dula.ketika itu saya tidak melihat nama Bp lazuardi malin marajo atau melihat kehadiran beliau pada saat pembentukan PERSIKUM (PERSATUAN SILEK KUMANGO)makanya saya jadi heran kenapa orang-orang dijakarta mengatakan Bp Lazuardi malin marajo(urang sipuruk nan babako kakumango) di katakan sebagai GURU BESAR SILEK KUMANGO,sedangkan di Kanagarian Kumango masih ada Pandeka gadang !perlu saya informasikan di Surau Subarang(tempat pengembangan tarikat dan silek kumango oleh baliau kumango)sekarang masih diajarkan silek kumango yang di ajarkan oleh Bp inal H.dula sedang pengajian tarikat di ketuai oleh tek lis angku gadang.teapi saya sebagai anak nagari kumango mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada Bp Lazuardi yang telah melestarikan silek kumango,tetapi yang mesti di ferifikasikan guru gadang silek kumango masih ada di Kumango.

Rabu, 12-08-2009 21:47:51 oleh: alfaqir apria putra saya berpendapat bahwa sejarah guru besar Silek tuo ini ditelusuri dan diadakan diskusinya. setahu saya gurunya terkenal ialah Syekh Abdurrahman Kumango (wafat diawal abad 20). salah seorang muridnya yang terkenal di Luak 50 kota ialah Syekh Muda Abdul Qadim Belubus, yang terkenal keramat.

Kamis, 03-09-2009 14:15:02 oleh: Mamak Asril ambo raso masalah Silek yang di Minang Marupokan Rumpun dari aliran silek-silek lain,,,baik kumanggo,langkah ampek,...bia dunsanak tau di daerah aceh (daerah yang pernah disinggahi datuak Jangguik Ameh_Ranto panyang-di meulaboh) itu cuma dapek langkah 3...alhamduliilah yang Ka ampek tetap di pacik dek tuo-tuo silek kito yg marantau didaerah aceh,..Salamik juo kito yg lai dapek langkah 4 pai Karantau...

Senin, 01-03-2010 18:28:22 oleh: inyiak boeya assmllkm,wr wb,salam hormat kami anak sasian silek kumANGO balubuih,kini kami di latih oleh 3 urang guru nan barado di balubuih,kami latihan di surau alm,syaikh haji abdul malik,kami latihan patang jumat malam,kami sangat ingin sekali bersilaturahmi dg dunsanak2 kami nan sealiran,mudah2an,kito selalu bapacik ditali nan indak kaputuih,di raso nan indak ka ilang,,, amiiinnnn.

Jumat, 12-03-2010 15:20:12 oleh: hendri Assalamualaikum ww, saya tinggal di padang, tetapi sekarang saya mengambil s2 di surabaya,saya dari kecil belajar silek sama keluarga bapak saya, tapi saya tidak tahu apa nama aliran sileknya, tetapi setelah saya baca aliran silek yang saya pelajari silek kumango maka saya baru tahu aliran silek yang saya pelajari itu silek kumango, yang penting bagi saya bukan siapa guru pertamanya yang perlu silek kumango harus dilestarikan ke generasi selanjutnya supaya tidak punah.guru saya tidak pernah mangatakan jenis silek apa? kata guru saya dulu silek ini dikembangkan oleh orang saleh (siak) ongku dusau. Cuma pesan guru saya tentang silek adalah yang penting tondu, gelek, kudo-kudo randah, kalau gelek jo tondu sudah mantap kita tidak akan bisa dikabek atau dibanting dan dipatahkan, dan jago garik semua kabek insa allah lepas kalau tondu jo gelek putuih. Pesan guru saya kalau perkelahian tidak bisa dihindari, hanya satu langkah boleh surut kebelakang kalau sudah langkah kedua haram, sekarang saya sudah tahu asal usul silek kumango dan saya sangat bangga dengan silek kumango, sebab tidak kalah dengan beladiri lainya sudah saya buktikan, cuma silek kumango bukan untuk dipamerkan tetapi hanya untuk membela diri, hidup silek kumango. Wassalam

Selasa, 16-03-2010 01:33:21 oleh: iqbal syafwandi salam buat semuanya...
Alhamdulillah Silat Kumango sebagai seni beladiri dan salah satu hasil kebudayaan masyarakat Minangkabau, saat ini masih diperhatikan. Termasuk saya sebagai salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bandung akan membuat sebuah film dokumenter dengan mengangkat Silat Kumango. pembuatan film dokumenter ini merupakan kegiatan dari Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan Akademis.

oleh karena itu untuk membuat sebuah film dokumenter yang benar dan sesuai fakta tentunya saya harus mencari tahu dulu tentang Silat Kumango.

saya pun sudah melakukan penelitian langsung ke Nagari Kumangi, Tanah datar. Bertemu dengan beberapa pengurus dan dewan guru Silat Kumango. Saya juga sempat mengikuti pengajian yang biasa dilakukan setiap kamis malam.

setelah melakukan beberapa wawancara dan tanya jawab, saya mendapatkan data-data tentang sejarah, kegiatan, dan hal-hal lainnya tentang Silat Kumango.

ada beberapa persamaan dan perbedaan antara tulisan di webblog in dengan beberapa narasumber langsung di Kumango.

Mungkin persamaan dan perbedaan ini akan memperkaya pengetahuan saya tentang Silat Kumango, dan Saya mengharapkan dukungan dari teman-teman, bapak-bapak untuk menyelesaikan pembuatan Film Dokumenter ini.

terima kasih...


Kamis, 21-10-2010 19:11:20 oleh: Tuanku Tumangguang Sutan asw.saya merupakan salah satu yang belajar silat Kumango dengan beberapa tuo silat Kumango, salah satunya (Alm) Lazuardi Malin Marajo. menurut saya silat Kumango saat ini telah menjadi aliran yang berkembang baik nasional maupun internasional, banyak pendekar dan pemerhati silat mamiliki minat terhadap silat kumango, namun sayangnya banyak pula para pewaris silat Kumango yang melupakan isi silat ini yakni "lahir mencari kawan, bathinya mencari Tuhan" artinya silat kumango yang saat ini mengalami evolusi gerak yang diawali Guru Gadang (Alm) Samsarif Malin Marajo yang merupakan anak kandung Syech Kumango sendiri. semestinya selaku pewaris ilmu silat kuymango kita mesti bersatu dan saling dukjung dan bersatu untuk membesarkan nama aliran silat Kumango. wasalam.

Selasa, 19 Januari 1999

Edi Nalapraya at the "Soeharto Properties" article:


 
-----Original Message-----
From: George Aditjondro <[EMAIL PROTECTED]>
To: Martin Manurung <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 19 Januari 1999 2:51
Subject: Re: Suharto properties (2)


Martin -- yg di London itu yg saya mau foto-foto, utk persiapan menggugat
balik si Probo.

APPENDIX: PARTIAL LIST OF THE SOEHARTO CLAN'S OVERSEAS ASSETS
----------------------------------------------------------------
United Kingdom:
-----------------------
Sigit Harjojudanto, owns two houses at:
-------------------------------------------------------
= 8 Winington Road, East Finchley
= ... Winington Road, East Finchley: 13 bedrooms; one of these houses is in
front of Sultan Hasanah Bolkiah's mansion.

Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) owns:
-------------------------------------------------------
= two luxurious apartments on Hyde Park Crescent, near Kensington Palace.

Siti Hediyati Haryadi (Titiek Prabowo) owns:
--------------------------------------------------------------
=  a luxurious apartment behind the US Embassy at Grosvernor Square.

Probosutedjo owns:
---------------------------
= Norfolk House, 38A Putney Hill, London SW15/6 AQ:  three stories with
basement, worth between 1-2 million Poundsterling. The caretaker of this
property is Hamid Syaab, an Indonesian embassy staff, who stays in that
house with some Indonesian students who receive their scholarship from
Probosutedjo. Probosutedjo also stays in that house when he comes for
recreation (as a tennis player and owner of the Mercu Buana tennis club, he
likes to watch the Wimbledon tournament, which is only three subway
stations away), or for his business trips, accompanied by his confidant,
Tri Widodo. He also often treats journalists and pro-Suharto Muslim
activists, such as Lukman Harun, the former chairperson of the Muhammadiyah
Youth Organization, by inviting them to stay for a certain period in this
house of his, covering all their expenses, including airfares from/to
Jakarta. Other cronies of Suharto who have been guests in that house are
the children of (Ret.) General Edi Nalapraya, former commander of the
Jakarta army division and a co-shareholder in

According to Probosutedjo, he bought this property between 1973 and 1974
for 93,000 pounds and is now worth more than one million pounds. According
to a second source, the property was bought for only 13,000 pounds, and is
indeed now worth around one million pounds. Then, according to a third
source, the property was already valued at 1.3 million pounds, but
Probosutedjo does not want to sell it unless it can earn him 1.5 million
pounds.

Tommy Suharto (or Sigit Harjojudanto) owns:
-----------------------------------------------------------------
= golf course outside London. According to one source, Tommy bought the
old, worn-out golf course through a public offering (tender), while
according to another source, it was Sigit Harjojudanto who bought the golf
course, recently, when the Indonesian currency (rupiah) was at its lowest
to the Western currencies.

(sources: Tiara, Dec. 5, 1993: 35; Forum Keadilan, June 1, 1996: 47; Dewi,
June 1996; Swa, June 19 - July 9, 1997: 85; Far Eastern Economic Review,
April 9, 1998; Kompas, Sept. 30, 1998; Gatra, Sept. 26, 1998: 59; key
informants: students, journalists, former employees and business partners
in the U.K. and Indonesia)

United States of America:
-----------------------------------
Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) owns the following two houses in
Massachussets which are inhabited by her son, Dandy N. Rukmana and her
daughter, Danti I. Rukmana, and Danty's own baby (father unknown):
--------------------------------
= 60 Hubbard Road, Weston, MA 02193 (since July 1995): this property is
valued at over US$ 2 million. It is held in the name of a trust which is
overseen by a Boston lawyer named Mr. Willard McGraw. Weston is about 20
miles from Boston in the suburbs settled in the 1960s. It is a posh place.
= 337 Bishops Forest Drive, Waltham, MA 02154 (since February 1992): this
property is valued at US$ 352,000 and is listed under the name of a woman
named Cheryl L. Davis. Waltham is about five miles from downtown Boston or
three miles from Harvard Square in Cambridge.

Sudwikatmono (Suharto's cousin) owns two houses in California (CA) at:
----------------------------------------------------------------------------
--
= 605 N. Hillcrest Drive, Beverly Hills, CA 90210: the owner listed for
this property is C. Elliott Fitzgerald, who bought it on February 7, 1998
from Meya T. Fitzgerald. This change of ownership seems to be very recent,
namely after Suharto stepped down from presidency on May 21, 1998. The
house itself has been known by Indonesians in Los Angeles as Sudwikatmono's
property since the late 1980s, since three of Sudwikatmono's siblings
stayed in that house during their tertiary education at colleges in the
L.A. area. This first house of the Sudwikatmonos is now rented out.

= 701 N. Hillcrest Drive, Beverly Hills, CA 90210: the owner listed for
this property is Hillcrest Inc., or listed on another document as New
Hillcrest Inc., with its mailing address on 650 Town Center Drive # 6,
Costa Mesa, CA 92626. This property is valued at US$ 4,929,718. It appears
that New Hillcrest Inc. bought this property on August 8, 1994 from
Prestige Investment Company. This second house of the Sudwikatmonos is
still being used by them, and the Lamborghini jeep of Sudwikatmono's only
son, Agus Lasmono, is often parked at this house. Its daily inhabitants --
or prisoners! -- are two Indonesian housekeepers, who are not allowed to
leave the house since their presence has not been reported to the US
Immigration and Labor offices. There are two phones in this property,
namely (310) 550-8604 in the living room, and (310) 550-060, which is in
Sudwikatmono's bedroom.

A further search for Hillcrest Inc. under the Secretary of State filings
revealed that it is affiliated with Indohillcrest and Edward B. Djang. Mr.
Djang has many business entities in the U.S. So far, the name does not ring
a bell for me.

Sudwikatmono also owns a condominium in Hawaii (HI) under his own name at:
----------------------------------------------------------------------------
----
= 5333-290 Likini St. PH, with a mailing address at 1188 Bishop Street, Ste
2703, Honolulu, HI 96813: according to computerized tax assessors
information in the US, this property appears to have been purchased in May
1985 for US$ 216,400. It is currently assessed at US$ 253,000.

Bambang Trihatmodjo, Suharto's second son, and his wife, Halimah Agustina
B.T.. own the following luxurious condominium in Century Citry, neighboring
Beverly Hills:
----------------------------------------------------------------------------
----
= Apartment No. 316 at 2142 Century Park Lane, CA 90067, bought on February
24, 1992, for US$ 825,000. The mailing address of this property is 1055
Wilshire Boulevard, # 1880, which is popularly known as "the Indonesian
office" and has officially two names, namely: "HBE California Pacific
Design" and "American Asian Properties", run by an Indonesian couple, Han
and Evie Moeljadi, phone no (213) 481-0567. They themselves have two
properties under their name, namely Apartment No. 216 in the same building
with Bambang & Halimah's apartment, and a property on 13414 Edgebrook Road,
La Mirada, CA 90638.

= Other apartments/condominiums in the same Century Park Lane building,
associated with Bambang are:
------------------
= Apart. No. 408, under the name of Rosano Barack and Sadlah, which was
bought on June 14, 1991 for US$ 960,000, and has the same mailing address
as the one above. Rosano Barack, or popularly known as "Cano", is a former
school mate of Bambang and co-shareholder of his main business group,
Bimantara;

= Apart. No. 208, under the name of Rositah Gozali, which was bought on
October 1, 1991 for US$ 859,000, and has the same mailing address as above.
Rositah Gozali is most likely a relative of Boyke Gozali, CEO of the
Ometraco Group, an Indonesian business conglomerate closely linked with
Bimantara and Bambang personally in several joint ventures in huge property
projects in Jakarta (Grand Hyatt Hotel & adjacent Plaza Indonesia shopping
mall; Block M shopping mall) and Bali (Bali Turtle Island Development
project) and in several poultry and poultry feed companies;

Other companies associated with Bambang which own properties in the
vicinities are:
----------------------------------------------------------------------------
----
= Future Tree Investment Ltd.: this company is listed as having also bought
the same apartment as  Bambang's No. 316 apartment at 2142 Century Park
Lane on July 29, 1992 for US$ 820,000, and has the same mailing address on
1055 Wilshire Boulevard # 1880. In addition, the same company bought Apt.
No. 103 in the same Century Park Lane building on April 11, 1991 for US$
581,000, as well as another property on 1708 Clear View Drive in Beverly
Hills on September 1, 1992 for US$ 650,000. Then, with a slightly different
name, namely Future Tree Investment Ltd. North USA, it bought a property on
1021 Cove Way, also in Beverly Hills, on September 27, 1993 for an
incredibly low price of US$ 50,000. Obviously, this warrants further
investigation!

= Rajawali USA Inc.: this company is most probably a US subsidiary of the
Rajawali Group, a conglomerate directed by Peter Sondakh which is closely
associated with Bambang Trihatmodjo as well as with Boyke Gozali's Ometraco
Group. Under the same mailing address as all the properties mentioned
earlier, this company is listed as having bought a property on 2846 Deep
Canyon Drive, Los Angeles, CA 90210 (Beverly Hills?) on February 28, 1991
for US$ 2,000,000. It was also involved in purchasing an undisclosed
property on November 15, 1993 for US$ 23,500,000. Again, this warrants
further investigation!

Bambang Trihatmodjo, according to my sources in Beverly Hills and in
Jakarta, has also obtained a  luxurious condominium in the gated community
of Beverly Park. The purchase was carried out by executives of the Ometraco
Group. This information correlates with information from the property
records which showed the earlier mentioned Bambang connections, namely that
two lots (33 and 50) in Beverly Park were purchased on August 31, 1992 for
US$ 2,300,000 and US$ 2,100,000, while the earlier sales prices on January
29, 1988 were exactly the same, namely US$ 23,500,000. A third lot (62) was
purchased on October 15, 1993 for US$ 1,500,000, while its earlier sales
price, also on January 29, 1988, was also US$ 23,500,000. The buyers of
these three lots on Beverly Park were only known by their "company" names,
Lot 33 Beverly Venture Inc, Lot 50 Beverly Venture Inc, and Lot 32 Beverly
Park Inc. So, this really deserves further investigation by observing the
actual properties and by interviewing Mr. and Mrs. Moeljadi.

(sources: Eksekutif, March 1990: 133-134; Tiara, December 5, 1993: 35; Far
Eastern Economic Review, April 9, 1998; Ottawa Citizen, May 16, 1998; key
informants: academics, pro-democracy Indonesian activists, pro-East Timor
activists, and journalists in the USA and Indonesia)

Caribbean:
---------------
Vacation houses on Cayman Islands (B.W.I.) and the Bermuda Islands.

(sources: Ottawa Citizen, May 16, 1998; Die Welt, May 23, 1998)

Jordania:
------------
Prabowo Subianto, the recently dismissed general and son-in-law of Suharto,
has moved to Amman, where he has opened the Middle Eastern representative
office of Tirtamas Group, the business conglomerate co-owned by his younger
brother, Hashim Djojohadikusumo, a business ambassador of the Habibie
Administration, and Titiek, Prabowo's wife. Thereby Prabowo obviously also
has a house under his or Tirtamas' name in Amman.

(source: Tempo, January 2, 1999).

Suriname:
---------------
Raden Notosoewito, Suharto's stepbrother from Kemusuk Village, Bantul
County, Yogyakarta, is the head of the Kemusuk Somenggalan Foundation
(Yayasan Kemusuk Somenggalan). This foundation is the holder of the stocks
of PT Mitra Usaha Sejati Abadi (MUSA), holding company of a conglomerate
which owns various businesses in Indonesia, Singapore, Hongkong, and
Suriname.

In Suriname, MUSA has obtained concession of 150,000 hectares of forests at
the Apura District, western Suriname, an investment of US$ 1.5 billion.
This concession, and MUSA Group's practice purchasing wood from outside the
concession area, have been attacked by environmentalist worldwide. Besides
the damaging environmental and cultural effects on the Amerindian Maroon
tribe, their method in obtaining these concessions are also under
attention, the 'high-level diplomacy' between Suharto, whom as the leader
of the Non-Aligned Movement at that time, with Suriname ministers of
Javanese ethnicity, especially the Social Minister Willy Sumita. This
high-level displomacy, where $ 9 million of bribe money allegedly exchanged
hands to the
politicians is known there as "The Indonesian Connection." One of the
approaches of the Kemusuk Somenggalan Foundation, which operates out of the
Indonesian Embassy in Paramaribo, is to offer help in renovating the
Suriname Presidential Palace. This project
was proposed to be developed by a company under MUSA itself.

(sources: Kompas, March 15, 1993, p.14 [the congratulatory advertisement on
the election of Suharto as the President and Try Sutrisno as the vice
President of Indonesia]; EIA, 196: 32; Skephi & IFAW, 1996; Friedland &
Pura, 1996; Harrison, 1996; de Wet, 1996; Toni and Forest Monitor,
1997: 26-27, 29-30)

Aotearoa (New Zealand):
-----------------------------------
The hunting area of 2,500 hectares called Lillybank Lodge at the foot of
Mount Cook and besides the Lake Tekapo on the Southern Island, which
license was bought from the New Zealand
government by Tommy Suharto in 1992. The total investment to obtain the
license and to upgrade the properties into a luxurious mansion have
amounted to NZ$ 6 million.

(sources: AFP , 20 Mei 1998; Australian Financial Review , May 27 1998;
homepage: www.lilybank.co.nz ; G.J. Aditjondro's field investigations at
Lilybank in February 1998)

Australia:
----------
"Obsessions," a luxury cruiser belonging to Tommy Suharto, valued at Aust$
16 million, parked at
the Cullen Bay Marina in Darwin.

Merger between the billboard advertising firm from Melbourne, NLD, with
the Humpuss Group of Tommy & Sigit, in 1997, along with the purchase of
the stocks of the largest outdoor advertising firm in Malaysia, BTABS (BT
Advertising Billboard Systems), giving Tommy and his Australian partner,
Michael Nettlefold, with concessions to erect and operate billboards along
the tollroads and freeways in the State of Victoria, Australia, Malaysia,
Philippines, Burma, and China.

(sources: Tempo, December 3, 1997: 8-9; Info Bisnis, July 1994: 9-23;
Kontan, March 10, 1997; Australian Financial Review, December 17, 1997,
March 13, 1998; Weekend Australian, August 10-11, 1998; Sydney Morning
Herald, August 17, 196, December 11, 1997, April 6, 1998; The Suburban,
Darwin, June 11, 1998; Port Phillip/Caufield Leader, June 22, 1998; various
sources)

Singapore:
--------------
The oil and gas tanker company, of Bambang Trihatmodjo, et. al., Osprey
Maritime, owns and operates a total of 30 tankers, with net worth over  US$
1.5 billion. Since June 1996, two of Osprey's tankers are contracted by the
Saudi Basic Industrial Corporation to deliver oil and petrochemical
products from Saudi Arabia to other countries. With the acquisition of a
Norwegian tanker company listed in Monaco, Gotaas-Larsen, Osprey Maritime
has became one of the largest oil-gas shipping company in Asia.

(sources: Economic & Business Review Indonesia, June 5, 1996; Asiaweek, May
23, 1997: 65; LNG Current News, February 13, 1998)

Tommy & Sigit's oil-gas tanker company, Humpuss Sea Transport Pte. Ltd., is
one of the subsidiaries of PT Humpuss Intermoda Transport (HIT), which in
turn is part of the Humpuss Group. In a joint venture with the Japanese
company Mitsui O.S.K. Lines -  operate the 13 oil-gas tankers and their
LNGs, with a long-term contract with Taiwan.

(sources: Swa, May 1991: 45-46; Prospek, January 18, 1992: 40-43; Info
Bisnis, November 1994: 12; Jakarta Post, November 20, 1997)

Probosutedjo also owns a property in Singapore.

(source: undisclosed sources)

Malaysia, Philippines, Burma, and China:
----------------------------------------------------------
In these four Asian countries, Siti Hardiyanto Rukmana still controls the
following toll roads:

= 166.34 km toll road between Wuchuan - Suixi - Xuwen in China;
= 83 km Metro Manila Skyway & Expressway in Luzon, Phillipines;
= 22 km toll road between Ayer Hitam and Yong Peng Timur, which is part of
the Proyek Lebuhraya Utara Selatan toll road, measuring 512 km, connecting
Singapore, Johor, into the Thailand border in Malaysia;
= ?? km toll road shared with the Union of Myanmar Holding Co. in Burma.

(souces: Info Bisnis, June 1994: 11-12; Swa, June 5-18 1997: 47; AP,
February 21, 1997; Economic & Business Review Indonesia, March 5, 1997: 44)

Asia - Pacific and Europe:
--------------------------
Sudwikatmono is a minority shareholder (10%) in the transnational First
Pacific Group, based in Hong Kong and lead by a professional manager from
the Philippines, Manuel Pangilinan. The property division of this TNC is
called First Pacific Davies, which owns hundreds of branch offices
in the Asia-Pacific region, and is the owner/manager of million dollars
worth of real estates. Starting on October 1, 1998, this company changed
its name to FPD Savills, after purchasing a minority share of the British
property consulting company, Weatherall Green & Smith (WGS).

Although Sudwikatmono is only a minority shareholder, with FPD's assetts of
US$ 5.2 billion in 1995, with the stock price in the Hong Kong stock
exchange of over US$ 3.3 billiob, this company with property of over 45,000
employees in 40 countries is like a very productive milking cow for the
Suharto family.

With the formation of a new joint venture with WGS, FPD Savills has new
branch offices in Frankfurt, Berlin, Dusseldorf, Muenchen, Essen, Madrid
and Paris, and expansion plans to the Netherlands, Italy, Swiss, Greece,
Ireland, Sweden, Denmark, and Finland is at hand.

(sources: The Australian, Sept. 23, 1996 (First Pacific's advertisement),
Sept. 18, 1996; The Australian Financial Review, April 17, 1998; South
China Morning Post, Sept. 24, 1998; Soetriyono, 1988: 66)

Conclusion:
-----------

This list only covers a fraction of the wealth of the Suharto family, in
the form of houses, hunting areas, luxury cruisers, and property companies
and tanker companies that are completely or partially owned by the family
of the former third richest head of state in the world, according to Forbes
Magazine. This does not include their shares in hundreds of companies
abroad.

If the Habibie Administration is sincere in trying to solve the basic foods
problem for the peasants, and in investigating Soeharto's ill-gotten wealth
and trying him for corruption and human rights violations during his
32-year rule, then Habibie should strongly persuade all those host
governments to confiscate, sell and repatriate all the wealths of the
Indonesian people which have been amassed by the Suharto family and their
cronies.

Newcastle, New Year 1999

References:
----------------
Aditjondro, G.J. (1996). Bali, Jakarta's colony: social and ecological
impacts of Jakarta-based conglomerates in Bali's tourism industry. Working
Paper No. 58. Perth: Asia Research Centre, Murdoch University.
----------------  (1997). "The globalization of Suharto's East Timor
diplomacy: a political economy perspective," Estefeta. Vol. 3/No. 2,
May-September. Manila/Davao: Institute for International Dialogue (IID),
pp. 46-54.
Cohen, Margot (1998). "Daughter-in-Waiting," Far Eastern Economic Review,
April 9.
EIA (1996). Corporate Power, Corruption & The Destruction of the World's
Forests: The Case for a New Global Forest Agreement. London: Environmental
Investigation Agency (EIA).
Friedland, Jonathan and Raphael Pura (1996). "Asian timber firms set sight
on the Amazon," The Wall Street Journal Interactive Edition , 11 Nov.
Gray, Denis (1996). "How Asia's logging companies are stripping the world's
forests," Sydney Morning Herald , Aug. 31.
Harrison, David (1996). "Loggers 'out of control' in forest chainsaw
massacre," Guardian Weekly , Sept. 15.
Skephi & IFAW (1996). Asian Forestry Incursions: Indonesian Logging in
Surinam. Jakarta/ Amsterdam/ Yarmouth Port: Skephi (NGO Network for Forest
Conservation in Indonesia) dan International Fund for Animal Welfare (IFAW).
Soetriyono, Eddy (1988). Kisah Sukses Liem Sioe Liong. Jakarta: Indomedia.
Toni, Anna and Forest Monitor (1997). Logging the Planet - Asian Companies
marching accross out last forest frontiers: An Overview of Asian Companies,
in particular Malaysian Companies. Greenpeace's submission to the Brazilian
Parliament's External Commission about Foreign Logging Companies in the
Amazon. Berkeley, CA: Greenpeace International.
de Wet, Heather (1996). "Fears in the forest," Guardian Weekly , July 21.

. Sejarah Pergerakan Islam ..

Rubrikasi

Denah Tempat Pelatihan Silat Tjimande H. Sugito

Entri Populer

Kontak Hotline 081.385.386.583 - (021)9346.1965 - (021)932.74925

Gule Kepala Ikan Tjimande

. Kelana .. Kuliner .