English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Lestarikan Budaya Asli Indonesia yang berlandaskan Syariat Agama Islam Pasti Akan Memperkuat Jati Diri Bangsa! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Informasi berita tentang kandidat caleg, pemilukada dan pilpres di Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Galeri Kegiatan Perguruan Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir

. klinikherbalis.com .-

Minggu, 11 Desember 2011

Profil Pencak Silat T.T.K.D.H. Modern

SUDAHKAN SILAT TJIMANDE DILUPAKAN?


Perkembangan "dunia persilatan" menjadi satu bahasa yang demikian popular selama beberapa dekade terakhir,  bahkan istilah bahasanya mengalami pengurangan makna yang sebenarnya. Kini kata tersebut menjadi kalimat candaan yang jauh lebih popular daripada istilah lain yang serupa.

Namun istilah "dunia persilatan" memang bermula dari budaya orang Indonesia yang dikenal mempunyai banyak ragam seni beladiri. Biarpun begitu ternyata masih banyak dari kalangan dunia olah raga beladiri khususnya seni beladiri pencak silat yang justru lupa dari mana kah asalu usul budaya asli orang Indonesia ini.
Untuk itulah sebagai pencinta seni budaya sekaligus bangsa yang merasa perlu melestarikan budaya asli Indonesia yang telah menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa. Maka perlu dilakukan satu aksi dan kegiatan propaganda dan mempromosikan kekayaan budaya seni beladiri asli Pencak Silat Tjimande.


Hal ini dilakukan karena begitu banyaknya perguruan silat yang tersebar di seluruh Indonesia namun sayangnya mereka seolah lupa dari mana asal muasal serta cikal bakal budaya seni beladiri pencak silat yang asli, yaki Pencak Silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir.

Karena banyaknya tokoh guru besar perguruan silat dari beragam aliran, maka bangsa ini seperti sudah melupakan apa dan siapa sebenarnya induk seni beladiri pencak silat kebanggaan bangsa Indonesia.

Bila kita mau lebih dalam menelusuri sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta sejarah berkembangnya dunia olah raga seni beladiri pencak silat yang paling awal, maka kita bisa berangkat dari terbentuknya organisasi resmi bentukan pemerintah yang bernama IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).

Karena secara historis, pengembangan keorganisasian modern dari penggabungan wadah organisasi beberapa perguruan silat, maka kita bisa merunut ke terbentuk IPSI dari awal mula, dimana salah satu momentum terpentingnya adalah penentuan siapa Ketua Umum IPSI.

Ada hal yang unik dari terpilihnya Ketua Umum IPSI yang pertama kali, yakni Edi M  Nalapraya. Dimana pada masa itu, sang ketua umum dipilih bukan karena ketentuan demokratis pemilihan suara dengan kekuatan uang, pengalaman berorganisasi atau faktor politik seperti masa sekarang.

Penentuan Ketua IPSI yang pertama itu telah disepakati oleh beberapa guru-guru pencak yang dipelopori oleh Guru Besar H. Sugito yang kini menjadi Ketua Dewan Guru Pencak Silat Tjimande Tarikolot Kebun Djeruk Hilir untuk menentukan sipa yang paling menguasai ilmu beladiri pencak silat maka otomatis itulah yang mempunyai tanggungjawab dan hak sebagai Ketua Umum IPSI yang pertama kali.

Maka terjadilah seleksi alami dan logis saat itu, buat mereka yang mau dan ingin menjadi Ketua Umum IPSI harus membuktikan dirinya mumpuni dengan seni beladiri budaya alsi Indonesia ini. Maka muncul  nama besar Edi M Nalapraya, yang saat itu mempunyai jabatan penting di satu kesatuan kepolisian.

Sejarah terpilihnya Ketua Umum IPSI yang pertama ini membuktikan bahwa pengaruh Perguruan Silat Tjimande Tarikolot Kebun Dejruk Hilir (TTKDH) begitu kuat. Hal ini tidaklah mustahil, mengingat sebagian besar dari pengurus inti dan tokoh penting yang berada di IPSI pada saat itu hingga kini  sedikitnya 90% adalah pendekar dari PS TTKDH.

Kesaktian dalam pengertian para pendekar dan guru besar seni beladiri ini menjadi begitu penting bagi perkembangan organisasi yang mempunyai tujuan mempersatukan semua perguruan silat yang ada menyebar di seluruh nusantara. Permasalahannya adalah, tak banyak pribadi-pribadi yang muncul dari PS TTKDH yang diekspos atau dikenal masyarakat Indonesia, khususnya para pencinta seni beladiri pencak silat.

Semakin lama waktu bergulir, hampir saja keberadaan PS TTKDH yang lebih dikenal dengan nama Silat Tjimande (Cimande) ini hilang dan dilupakan. Bahkan kini banyak sekali masyarakat yang lebih mengenal Cimande sebagai ilmu pengobatan patah tulang atau istilahnya” bengkel” patah tulang dan keseleo salah urat daripada sebagai olah raga atau seni beladiri.

Itulah sebabnya, dipelopori oleh Ketua Dewan Guru H. Sugito sebagai salah satu guru besar sekaligus ketua dewan guru perguruan silat Cimande (khususnya PS TTKDH), beliau mau menerima ajakan beberapa tokoh muda persilatan yang berkolaborasi dengan gubernur DKI Jakarta, Fauzi Wibowo, untuk menghidupkan kembali organisasi serta keberadaan Silat Cimande ke tingkat nasional dalam ajang adu kompetisi tingkat Jabodetabek sebagai langkah awal membangun kembali pencitraan diri  image building) publik apa sebenarnya Silat Tjimande itu.

Satu keberuntungan sesepuh perguruan silat Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir yang mengedepankan ajaran syariat islam ini masih mempunyai sesepuh dewan guru besar, salah satunya adalah H. Sugito, yang masih peduli dan berkeinginan untuk mengembalikan pamor Silat Tjimande ke masyarakat Indonesia sebagai pelopor berdirinya IPSI dan juga cikal bakal bertumbuhnya berpuluh-puluh perguruan silat yang kini menyebar di seluruh nusantara.

H. Sugito adalah satu pendekar silat Tjimande dan juga dewan guru yang sederhana dan mempunyai pengalaman mengajar serta bertarung di tingkat internasional. Bahkan sempat mempunyai pengalaman diundang langsung oleh dunia internasional dalam hal atas prakarsa tokoh beladiri dunia Bruce Lee di tahun 1970-an di jepang. Keberangkatannya ke Jepang itu dalam rangka mempromosikan seni beladiri asli pencak silat, membuat mata dunia terbuka dengan kedigdayaan anak bangsa di kancah olah raga dan seni beladiri dunia.

Dari pengalaman H. Sugito, lelaki yang kini telah berusia genap 61 tahun atau lahir tahun 1950 ini, dia mengatakan bahwa sudah dari era tahun 70-an seni beladiri pencak silat sudah dikenal dan diakui keberadaannya oleh dunia. Bahkan ketika H. Sugito yang masih tampak seperti lelaki berusia 50-an tahun ini tinggal di Jepang untuk beberapa hari, terpaksa harus menetap hingga 3 bulan penuh di jepang, karena begitu banyaknya orang asing yang ingin mempelajari seni beladiri pencak silat, khususnya sang tokoh legenda Bruce lee pada masa itu.

Tak heran, bila H. Sugito pernah menjadi dosen terbang seni beladiri ke berapa Negara tetangga bahkan ada beberapa muridnya dari Negara tetangga yang sengaja dating untuk belajar privat selama beberapa hari kepada H. Sugito.

Tak mempedulikan Suka, Agama, Ras dan Antar golongan apa, H. Sugito telah berhasil mensyiarkan agama islam melalui pelatihan seni beladiri pencak silat asli bangsa Indonesia, yakni Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir.

Untuk itu kami selaku Panitia pelaksana Kejuaraan Silat terbuka Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir hendak membangun kembali secara bersama-sama semangat melestarikan budaya asli bangsa Indonesia, dengan mempererat persaudaraan antar sesama anggota perguruan Silat Tjimande dengan mengadakan kegiatan pertandingan kejuaraan terbuka pencak silat TTKDH se Jabodetabek untuk memprebutkan piala Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Wibowo di tahun 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

. Sejarah Pergerakan Islam ..

Denah Tempat Pelatihan Silat Tjimande H. Sugito

Entri Populer

Kontak Hotline 081.385.386.583 - (021)9346.1965 - (021)932.74925

Gule Kepala Ikan Tjimande

. Kelana .. Kuliner .